7 Sep 2013

kartu kuning..

hari rabu lalu saya ngurus kartu kuning di kantor disnaker. ini bukan kartu kuning yang kayak pemain sepak bola itu lho. kartu kuning, atau nama resminya kartu AK 1 (nenek buyutnya AK 47 nih. hahaa), adalah kartu yang dipergunakan untuk mencari pekerjaan. lebih tepatnya ktp pengangguran yang mau cari kerja. yang gak mau cari kerja ya gak usah ngurus kartu kuning. oia, kartu kuning ini dikhususkan untuk mereka yang mau masuk pns. yang mau melamar di perusahaan swasta biasanya gak perlu-perlu amat. namanya kartu kuning, karena dulu warnanya memang kuning. sekarang warnanya putih. iya, harusnya sih diganti jadi kartu putih. tapi ya, inilah Indonesia, kalo sudah dari sononya kartu kuning, biar luntur jadi hitam pun namanya tetap kartu kuning. *aneh..

tapi sebenarnya bukan itu yang mau dibahas. yang dibahas adalah pemilukada walikota makassar. lho, emangnya calon walikota juga harus bikin kartu kuning? nda lah. buat apa juga, kan masing-masing calon juga sudah punya kerjaan. cuma kebetulan aja, kantor disnaker yang jadi tempat pengurusan kartu kuning berada tepat di sebelah markas pemenangan salah satu calon walikota. trus knapa?

ya gak apa2 sih, kan cuma kebetulan. cuma, mumpung kantornya bersebelahan, kan kontras banget keliatannya kalo di sebelah kiri lagi panas-panasan ngantri buat ngurus kartu kuning, tapi di sebelah kanan, markas pemenangan cuma diisi sama tim sukses yang kerjanya cuma minum kopi sama main domi. yang sebelah kiri lagi gerah berdesak-desakan, tapi yang di sebelah kanan malah asik selonjoran adem-adem nyruput kopi. aneh kan?

maksudnya gini, coba kalo para anggota tim sukses itu mikir, ini bisa jadi ladang kampanye yang tidak buang-buang uang dan tidak buang-buang tenaga. yang ngantri ngurus kartu kuning itu bisa sampe 400-an orang per hari. kursi yang disediakan di kantor disnaker paling cuma 70. nah, si tim sukses ini bisa menyediakan kursi dan tenda tambahan buat para job seeker yang tidak kebagian tempat duduk. atau kalo tidak ada kursi atau tenda, kan bisa tuh markas pemenangannya dijadikan tempat ngadem gratis. kalo mau tambah menarik, sediakan lah kue-kue plus air gelas gratis. sambil menunggu nomor antrian dipanggil, yang mampir ke markas pemenangan bisa lah diajak ngobrol-ngobrol, sharing tentang politik, sambil sosialisasi program-program andalan si calon walikota itu tadi. lumayan kan, gak buang-buang tenaga karena massa calon pemilih sudah tersedia, gak buang-buang uang banyak buat konvoi bikin panggung sewa sound system dsb. gak buang-buang waktu karna sehari saja kemungkinan sudah bisa merangkul 400an calon pemilih. coba kalo seminggu berapa? kalo dua minggu berapa? mumpung lagi musim melamar kerja ini. belum lagi kalo misalnya satu calon pemilih itu ngasih tau ke 5 anggota keluarganya, "eh, calon walikota yang itu baik, lho. saya tadi dikasi makan, minum, diajak ngobrol, jadi gak bosan nunggunya. pilih calon walikota itu aja ya!". coba berapa hasilnya? ada yang hitung gak? pokoknya banyak!

semoga postingan ini dibaca sama calon walikota tersebut. bukannya saya mendukung sih, tapi, sebagai calon walikota yang memang niat memimpin dan membangun makassar, kalo mau dapat dukungan ya memang harus begitu caranya. tunjukkan kepada masyarakat bahwa anda adalah figur yang memang bisa memimpin, bisa merangkul segala keluhan masyarakat, bisa membaur dengan masyarakat yang nantinya akan menggantung harapannya kepada anda. kalo cuma bisa duduk di ruang ber AC sambil tanda tangan, biar anak SD bisa tonji. antekamma, bro?? ;)