26 Okt 2010

adu murah(an)..

perbincangan antara dua siswi keturunan dari salah satu sekolah swasta dalam pertandingan bola basket di lapangan basket yoss minggu lalu..

(panggil saja) mawar : "kemalen oe pi jalan-jalan ke kalling (kalebosi link,red) sama tante oe. oe beli baju sama lok balu"
(panggil saja) melati : "ih tawwa. tapi oe juga pi matahali kemalen sama koko, bolong itu gelang-gelang semua ee (gelang keseimbangan, red).."
mawar : "ih, ada tonji gelang begitu ku gank. inehh (sambil memamerkan gelang yang sama dengan warna berbeda)"
melati : "tapi oe punya balu ee, lu olang balangnya sudah lama, apakoh"
mawar : "bialmi.. belapa kah nu belikan ki itu gelangmu? pasti nda nu kalahka"(iyo tawwa)
melati : (teldiam, eh, terdiam). "kubolong ini semua kemalen nah, belapa itu di'??"(nda mau tong ditau)
mawar : "iyo belapa nu belikan lu olang punya balang aa? bilang saja!"(kassa' tawwa)
melati : "ehh..eh..ehh..(*gagap bede')... 17 libu lupiah satu biji"(jujur)
mawar : "aihh, kubilngja toh, kukalahkoh. oe 15 libu ji satu aa.."(tolol)

gubrakk!?*&%$#..
aku, aan, dan satri hanya bisa menganga sinis mendengar obrolan mereka..

25 Okt 2010

24 Okt 2010

would you . . .

kau berhasil menarik perhatianku
ya, aku rasa aku jatuh hati padamu
aku sangat tergila-gila padamu

tapi maaf,
aku tidak ingin berkencan atau berpacaran dengan mu

karena aku lebih memilih untuk menikahimu..

17 Okt 2010

ya, aku memang berbohong..

ya, alu memang pembohong,
aku memang pengkhianat,
aku memang sama seperti pria lain yang dengan mudah mempermainkan perasaan wanita. puas?

kau tahu?
aku berbohong karena aku memang ingin mempermainkan perasaanmu,
aku ingin membuatmu benci padaku,
aku ingin kau berhenti menaruh harapan padaku.

tolong lepaskan aku,
bebaskan aku,
aku hanya tidak ingin melakukan kesalahan yang sama padamu waktu itu..

15 Okt 2010

thanks for all pray..

bismillahirrahmaanirrahiim..

ya Allah,
terima kasih atas segala limpahan rahmat dan nikmat yang telah Engkau berikan selama ini kepada hamba,
hingga hamba mencapai umur yang ke-20

berikanlah petunjuk-Mu
agar hamba dapat lebih dekat pada-Mu

berikanlah hidayah-Mu
agar hamba dapat lebih banyak beribadah kepada-Mu

berikanlah rahmat-Mu
agar hamba lebih sujud pada-Mu

berikanlah ridho-Mu
agar hamba dapat memanfaatkan hidup hamba mengabdi di jalan-Mu

aamiin..
Yaa Rabbal Aalamiin..

kami bukan sales..

"utun, bisa kita ke rumahku dulu, mauka ganti sepatu, sekalian ambil ransel supaya gampang taro ini koran. bisa?"
aku mengiyakan permohonan diah. tak tega aku jika nanti warna punggung kakinya menghitam disengat cahaya matahari, sedangkan telapaknya putih, lucu rasanya.

5 menit aku duduk di teras rumah diah, sebelum dia keluar dengan tampilan yang tidak jauh berbeda dengan sebbelumnya. ternyata pria memang lebih simple, ganti sepatu pasti tidak sampai 5 menit, bahkan cukup 1 menit saja. tapi sudahlah, itu hanya pikiran iseng-iseng belaka.

tujuan pertama.. ehm.. kami.. adalah kelurahan buakana. memang tidak jauh, tapi panas matahari ini membuat jarak tempuh kami rasanya bertambah dua kali lipat. untunglah sesampai di tujuan, cuaca berubah menjadi mendung, sekali lagi aku beruntung dan bersyukur.

setelah memastikan tujan kami sudah tepat, perburuan dimulai. kali ini kami menurunkan junjungan kami sebagai mahasiswa, kemudian menggantinya dengan junjungan berisi motivasi uang lebaran, tapi dengan sedikit rasa malu tentunya.

rumah pertama, kami disambut dengan baik. sangat kooperatif, walaupun kami sedikit mengganggu ritual akhir pekannya, menjemur pakaian.

oh, sebelumnya aku akan menjelaskan pekerjaan kami kali ini. kami adalah door to door surveyor, (jreengg..jreengg..). kami bekerja dibawah bendera media cetak tribun timur, untuk mensurvey penyebaran peta persaingan dengan media cetak lain. jadi kami mencari pelanggan media cetak lain, dengan asumsi sampel di daerah tersebut dikuasai oleh kompetitor. saya rasa kalian mengerti.

"disini sudah sekitar 3 tahun dek", kata ibu pemilik rumah.
"terus alasannya ibu pilih langganan fajar, kenapa bu?", balasku.
"lebih bagus beritanya, lebih menarik, anu juga, rekomendasi dari kantor dek, kebetulan di kantornya bapak juga langganan".
"oke, saya rasa itu saja info yang kami perlukan, bu. terima kasih. permisi bu", pamit diah kepada ibu penjemur pakaian.

rumah demi rumah kami sambangi. kadang ada orangnya kadang tidak ada. kadang berlangganan kadang juga tidak. kadang-kadang kami tidak digubris oleh pemilik rumah, padahal jelas-jelas pintunya terbuka dan percakapan dari dalam terdengar oleh kami. rasanya tidak mungkin mereka tidak mendengar dentingan pagar dan salam lantang dari orang makassar ini. yang agak sulit ketika mencari pelanggan yang ketujuh, kami harus masuk-keluar lorong, karena rumah-rumah yang pinggir jalan utama sudah kami sisir semua, dan ternyata belum cukup.

"permisi bu", sapa diah, santun.
lagi-lagi pemilik rumah sangat cepat terbius dengan santun sapa dan manis rupa diah, kadang aku juga ikut terbius, bahkan sedikit cemburu ketika pemilik rumah adalah seorang pria, walaupun jelas saya yang lebih tampan.

"oh iya. kalau boleh tahu, sudah berapa lama langganan fajar-nya?", tanya diah. sambil mengangkat tangan dari pahanya, ibu itu mulai menghitung, menggerakkan jari-jarinya seraya sedikit berkomat-kamit.

"sudah 18 tahun, dik"
gubrakkk...

thanks, rijal..

siang itu aku pun bersiap memenuhi undangan rijal ke rumah kak vio tanpa tau apa yang telah dia rencanakan. sesampainya disana hanya ada kak vio, hiksan, dan 2 orang yang tidak saya kenal sama sekali.

"apa mau dibikin sebentar, kah?"
"mensurvey bede'", hiksan menjawab pertanyaanku.
"trus mana mi rijal?"
"masih d rumahnya diah, samaki aan", jawab hiksan, lagi.

tak lama berselang, mereka semua sudah datang. tak kusangka ternyata rijal hebat juga mempengaruhi kami, 10 orang teman sejurusan untuk datang berkumpul ke rumah kak vio tanpa kami tahu betul  apa yang akan kami lakukan. dia benar-benar mempraktekkan jurus persuasif yang ia dapatkan dari kegiatan berlembaga di kampus.

"oke, ini pembagiannya, liatko namamu, trus ini kolom daerah yang kau survey", sahut rijal.
ternyata jurus persuasif rijal masih cetek, buktinya banyak dari kami yang protes dengan pembagian daerah survey yang tidak merata, dari 2 kelurahan yang akan disurvey tiap pasangan, ternyata jaraknya sangat berjauhan.

sekali lagi rijal menyusun kembali kelurahan yang akan kami survey, dan kali ini semua sepakat, terutama aku.

kali ini aku mungkin sangat beruntung ikut ajakan si workaholic itu. alasan pertama, daerah surveyku adalah kelurahan rumahku, akan sangat mudah untuk menyelesaikan survey  yang benar-benar memanggang kulit di siang bolong itu. dan yang kedua, ehm, diah. ya, dia partnerku untuk survey kali ini. tidak akan ada, atau mungkin hanya sedikit ocehan dari gadis manis dan penyabar itu. tidak akan ada celotehan malas-malasan, keluhan panas-panasan, malu-malu, dan  segala keluhan lain yang mungkin membuat puasaku kali ini nyaris batal. aku hanya perlu menahan hawa panas yang memeras kerongkonganku selama beberapa jam kemudian. tapi setelah melihat diah, aku rasa ini mudah. ah, semua nyaman, semua aman, pikirku.

7 Okt 2010

siapa dia??

kali ini gw mau protes ke facebook
tolong privacy policy-nya di lonngarin dikit donk..
supaya gw bisa add 1 orang lagi aja..























Rieny Zhafhyra Rynandha

loe tuh siapa sih??
sering banget ngintip di akun fb gw,
sering banget nongol di recommended friend gw,
di add, gak bisa..
kalo emang loe mau kenalan, add gw donk..
pliss, jangan menghantui aku gw kalo emang loe gak bisa jadi temen gw..