baru saja ada seorang teman yang menghubungiku melalui salah satu aplikasi chating yang saat ini sudah semakin menjamur. orang tidak lagi menggunakan telfon atau sms. mungkin sudah lupa caranya, saking ribetnya, atau saking jadulnya. padahal dulu teknologi seperti itu dianggap sangat "wow!". tapi skarang? ya, gitu deh. niatnya hemat pulsa, tapi borosnya lari ke paket data. paket data kan dapat dari pulsa. ya sama aja kalo gitu. hahaa..
sudah lama dia tidak menghubungiku. bahkan sekedar menanyakan kabar pun tidak. tapi bukan itu yang membuatku sedikit "kaget", melainkan isi pertanyaannya. dia mengkonfirmasi kepadaku tentang hubunganku dengan seseorang, yang juga temannya. "kamu jadian ya sama *tiiiit*??" (maaf, nama disamarkan demi keamanan. *eh). kalau sudah pertanyaan seperti ini, kita yang ditanya pasti bingung mau jawab apa. seolah-olah mereka tidak bisa menerima jawaban "ya" atau "tidak" tok. harus ada alasan.
hmmm, saya kalo ditanyain pertanyaan seperti itu, saya bingung mau kasi alasan apa. mau bilang "tidak", tapi kan kita juga tidak tahu apa yang bakal terjadi nanti. Tuhan Maha Memutarbalikkan Perasaan. sekarang mungkin tidak ada apa2, tapi nanti, who knows? mau bilang "iya", kayaknya juga terlalu jujur deh, masih belum bisa dipastikan perasaannya, dan harus siap menjawab pertanyaan2 yang mengikuti setelahnya.
buat saya, tidak semua pertanyaan seperti itu harus pake alasan. kadang kita tidak tahu kenapa tiba2 kita "ada rasa" dengan seseorang. kalo memang ada, ya nikmati aja. biarkan waktu yang akan menentukan, apakah "rasa" itu akan jadi lebih "berasa", atau "berkurang rasanya".
