31 Jan 2011

tiga hari kemudian..

"i'm back!
you miss me, huh ??
absolutely
ahahah :)"

itulah status pertama yang aku tuliskan setelah 3 hari lamanya aku men-"deactivated" akun fb milikku. uuaaahhh.. kangen banget sama fb, kangen banget sama kalian semua. *lebay..xD

senang rasanya "connect" lagi dengan kalian, setelah tiga hari "disconnect". tiga hari yang membosankan menurutku. tiga hari tanpa melihat apa yang kalian lakukan. tiga hari tanpa merasakan rasa senang yang kalian rasakan. tiga hari tanpa memahami rasa kesal yang kalian rasakan. tiga hari tanpa mengerti rasa rindu yang kalian rasakan, padaku. ahahaha..

sekarang aku tahu, rasanya hidup tanpa "teman". ya, fb sudah aku anggap sebagai teman. teman yang menemani ketika aku bosan. teman yang memahami ketika aku senang atau susah. "dia" selalu ada kalo aku sedang kesal. selalu ada kalo aku lagi senang. selalu ada ketika aku ingin  berbagi cerita. selalu ada ketika aku sedang merindukan seseorang di sana. "dia", teman yang tidak pernah protes dengan apa pun yang saya "share" dengannya.

mungkin seperti itulah sebuah "gambaran" tentang teman sejati. teman yang selalu mau mendengarkan apa keluhan kita. tidak peduli memberi solusi atau gak. yah, setidaknya sedikit beban kita telah "ia" ringankan.

facebook telah mengajarkan kita untuk mendengarkan, memahami, dan mengerti. tiga hal yang merupakan tujuan dasar dari sebuah komunikasi. tiga hal yang kadang kita lupakan dalam sebuah pertemanan. tiga hal yang mampu dikalahkan hanya dengan satu ego. manusia membutuhkan komunikasi. tanpa komunikasi, kita bukanlah manusia. dan facebook, walaupun ia bukan manusia, hanya sebuah situs pertemanan, tapi ia lebih bisa untuk disebut sebagai teman. tanpa ada ego, ia "mendengarkan, "memahami", dan "mengerti".

buat teman2 semua,
kalian adalah "the real friend"..
please, be a "friend", for your "friend", for a "friendship"..

30 Jan 2011

tiga hari tanpa facebook..

apa arti facebook buat kamu??
yah, pasti jawabannya macam2. ada yang bilang kalo fb (facebook, red) itu tempat eksis2an, atau tempat curhat, atau tempat berbagi cerita dengan teman2, atau apalah. memang di zaman "connect to connect" seperti sekarang ini, fb atau situs jejaring sosial lainnya (twitter, koprol, myspace, dll) punya pengaruh yang tidak sedikit. banyak dari kita (adminnya juga, xp) yang memanfaatkan hampir setiap waktu untuk "update status", "upload foto", "comment", atau hanya sekedar "like" status orang lain.

aku juga punya akun fb (siapa yah yang masih gak punya akun fb??). hampir tiap hari "log in", sampe2 aku sudah hampir bosan tiap "log in" selalu ditanya "what's on your mind?". "there's nothing on my mind! i jus want to check out my friend activity, just it! you got it, mark!!!", huh..

tapi yah mau di apain lagi. toh aku memang butuh fb (gak mau ketinggalan jaman. hehee..). walaupun tidak tiap hari "ng-update", tapi itu tadi, setidaknya aku bisa mengetahui apa yang sedang dilakukan atau sedang dirasakan oleh teman2, mencoba mengerti apa yang mereka tuL1z d1 sT4tuZ, mencoba memahami apa yang mereka rasakan dalam curhatan mereka, mencoba merasakan sudut pandang mereka dalam sebuah foto yang mereka "upload".

back to the topic, kali ini aku akan mencoba untuk tidak nge-fb dulu (koprol sama fb emang jarang dibuka). yah, 3 hari kayaknya cukup (tadinya pengen seminggu, tapi baru sehari, beh, udah gak tahan. :p ). dan hasilnya, . . . . . *eits, nanti yah. tunggu di postingan selanjutnya. hehee.. xD

*buat teman2, maaf ya..
just for a moment, kok. i'll be back, ok! i know you miss me so bad. ahahah..

28 Jan 2011

satu kisah abadi..

sepulang dari rumah seorang paman, ibu masih saja menyinggung masalah yang tadi dibicarakan. perselisihan seorang keponakan (sepupuku) dengan calon istrinya masih menjadi cerita hangat buat ibu. ia tidak habis pikir, hanya karena masalah sepele, pernikahan itu terancam dibatalkan.

"dulu kita ndada yang kayak begitu. ndada istilahnya pacar2an. pokoknya kalo sudah ketemu, terus baku suka, pergimi dilamar. sekarang anak2 sudah pacaran, tunangan, eh malas putus ditengah jalan."
begitu keluh ibu dalam perjalanan. ia bercerita tentang masa mudanya dulu. tidak ada istilah pacaran, katanya. kalo sudah suka, ya langsung lamar, trus nikah deh. begitu singkatnya.

kemudian, ibu bercerita tentang masa mudanya bersama ayah. mereka berkenalan di kampus. ya, mereka kuliah di institut yang sama. awalnya cuman saling menyapa. kemudian, ayah memberanikan diri berkenalan, walaupun ibu sudah mengenal namanya lebih dulu.

"ndada yang nda kenal bapakmu dulu. gayanya paling necis di kampus. dosen saja masih pake sepeda, bapakmu sudah pake vespa.", seru ibu sambil sedikit tersenyum mengingat masa indah itu.
perjalanan masih lama. aku sengaja mengarahkan mobil ke jalan yang agak padat, supaya aku bisa mendengar cerita ibu lebih lama. "seru, nih!", gumamku dalam hati.

ibu melanjutkan, katanya, setelah berkenalan, ayah sering mampir ke rumah tempat ibu tinggal (dulu ibu numpang di rumah pamannya). sering berkunjung ke rumah dengan berbagai alasan, akhirnya ayah sudah di kenal di keluarga ibu. tidak ada satu pun kata cinta yang terucap dari keduanya, hanya tatapan penuh makna, dan sebuah senyuman.

kisah cinta yang singkat menurutku, tapi perjalanan "cinta" mereka kenyataannya tidak berjalan sesingkat itu. ayah harus menunggu 6 tahun lamanya sampai lamarannya di terima oleh ibu. maklum, ibu sudah berjanji kepada kedua orang tuanya (kakek dan nenekku) untuk tidak menikah sebelum ibu dapat pekerjaan tetap.dan ayah, ia dengan sabar menunggu ibu sampai tahun ke-6, setelah ibu mendapat pekerjaan tetap.

setelah menikah, ayah masih harus bersabar. sk pegawai ibu menetapkan bahwa ibu harus ditempatkan di ambon, yang memakan perjalanan kurang lebih 2 hari dengan menggunakan kapal laut dari makassar. hampir setahu ibi di sana. hanya sesekali kembali ke pelukan suaminya tercinta. sungguh perjuangan cinta yang tidak ada duanya.

ibu pun mengakhiri kisahnya. kunyalakan lampu weser kiri, kemudian kutekan klakson untuk menandakan bahwa aku sudah sampai di depan rumah. kakakku yang berada diruang tamu, segera membukakan pagar. ibu turun duluan, aku masih memarkirkan mobil agar rapi. sebelum turun, aku sejenak termenung, diiringi lagu allways be my baby dari david cook yang masih mengalun dari head unit mobil pada channel 105,1 fm. betapa sabarnya ayah, menanti balasan cinta ibu, tanpa ada satu pun kata cinta yang keluar dari mulut mereka. sungguh sangat berbeda dengan sekarang, para muda-mudi dengan mudahnya mengucap kata cinta, lalu mereka campakkan cinta itu begitu saja. semoga aku bisa se-sabar ayah, menunggumu, wahai cinta.

aku berjalan menuju kamarku yang berada di bagian belakang bangunan rumah. sepintas kulihat ayah dengan peci putihnya sedang membaca koran di ruang tengah. di depan pintu kamar, sejenak aku berhenti, meluangkan waktuku beberapa detik melihat foto mereka berdua yang dipajang di dinding ruang keluarga. aku tersenyum. haru.

lalu aku palingkan wajahku ke ruang tengah melihat sosok pria renta berpeci itu, "aku ingin sesabar dirinya". kupalingkan lagi ke dinding ruang keluarga, "sebahagia mereka".


I ALWAYS LOVE THEM BOTH..
AND I LOVE YOU TOO, BABY..

27 Jan 2011

jenuh..

rasa bosan sore ini benar2 mengusikku. laptop dan gitar sudah tidak manjur lagi untuk mengobati jenuhku. spontan saja aku memutuskan untuk keluar menuju zona nyamanku, sendiri. tanpa tujuan memang, tapi itulah tujuanku. sepeda motorku melaju perlahan. tangan kananku memutar santai setang gas, menyesuaikan dengan tangan kiri yang melepas perlahan tuas kopling. angin sepoi-sepoi lembut menerpa wajahku, yang kubiarkan tidak terlindungi oleh kaca helm hafl-faceku. angin sore ini juga membelai hatiku, menenangkan sedikit rasa gerah yang menyelimuti kesendiriannya.

memang kali ini aku ingin merasakan santai se-santai2nya. tidak peduli dengan pengendara lain yang mungkin mencibir melihat gayaku. tidak peduli dengan deru klakson pengendara setelahku. tidak peduli dengan langit yang mengancam dengan menunjukkan mendungnya. ah, yang penting santai, pikirku.

aku berkendara santai meliuk-liuk di tengah kepadatan jalan protokol yang meyerupai arteri kehidupan kota. sesekali kulihat beberapa pengendara mobil yang sedikit iri melihatku yang dengan mudahnya mendahului mereka. "saya duluan, ya!", gumamku dalam hati. kepadatan kota ini sedikit menghiburku. mengurangi lagi rasa jenuh yang tadi juga sudah sedikit terhempas angin sore.

puas menikmati hiburan di padatnya lalu lintas tengah kota, aku berkendara menuju barat kota. ya, pantai, tentu saja. sore ini lagi cerah. langit yang sedari tadi mengancam belum jua membuktikan ancamannya. ramai. lebih ramai, malahan. sudah lama aku tidak menginjakkan kaki lagi di pantai ini. para muda-mudi itu tetap setia menghiasi lengkungan anjungan. penjual pisang epe' pun ikut setia menghiasi di garis tengahnya. aku memilih duduk agak jauh dari lengkungan cinta itu, karena jelas, tidak ada yang menemaniku. sesekali kulihat sepasang dari mereka, tersenyum, bercanda, berpegangan tangan. kemudian kulihat sepasang lainnya. sama, tersenyum, bercanda, berpegangan tangan. kemudian aku tertunduk.

kupalingkan wajahku ke laut, tepat di hadapanku. menatap jauh, mencoba menembus ujung pantai seberangnya. mataku memang tak bisa menembusnya, tapi hatiku bisa. kubuang segala sisa kejenuhan yang menyesaki batinku, seiring dengan deru ombak yang menghempas. kepada laut, kuceritakan apa yang aku rasakan saat ini. kuceritakan betapa penatnya hari ini, kuceritakan betapa jenuhnya aku hari ini, kuceritakan betapa rindunya aku hari ini. matahari mulai mengintip, seolah ikut memperhatikan kisah yang kuceritakan kepada laut dari kejauhan.

sebelum pulang, tak lupa pula kukirimkan salam rindu, buatmu. berharap laut kan mengantarkannya jauh ke seberang, tempat dimana dirimu berada, sekarang.

aku menutup kisahku.
matahari pun berlalu.
menenggelamkan dirinya dalam senja yang sendu.


25 Jan 2011

thank's God, we met again..

rasanya kemaren kami masih pake seragam putih biru. sekarang, putih abu2 pun sudah kami lewati. ya, sudah lima tahun kami terpisah melanjutkan studi masing2 di sekolah berbeda menurut keinginan kami (dan intervensi orang tua, tentunya). masih teringat potongan-potongan kecil memori kami waktu smp. belajar bersama. bercanda bersama. makan bersama. main bersama (waktu smp kami "masih" main2.. :)). dan kami kembali menyusun potongan2 kecil itu hari ini, 14 november 2010.

muhammad akbar wira satria
yah, as you see, he's still black, and always will be. ahahaha. dia jago maen bola, matematika, fisika, dan mengejek. ya, mengejek. di kelas, tidak satu pun teman2 yang tidak kebagian ejekan dari si toolbar ini (lha, jadi saia yang ngejek). masih jelas dalam ingatan penulis, seorang teman yang dicalla abis2an, dari nama nenek buyutnya, kakek buyutnya, om, tante, bapak, ibu, sampai adik-kakaknya. bahkan sampai dibuatkan lagu malahan. ckckck. kelewatanko, 'bar. tapi itu juga yang membuat kelas kami lebih berwarna.

mustainah
"pendek skali namamu". kalimat itu yang terucap dari kepala sekolah kami waktu itu, sir iskandar fellang, sembari mengejek muste', yang juga keponakannya sendiri (paman yang aneh). pernah juga dia dibilang "tainahmusta", dan lagi2 oleh pamannya sendiri (betul2 paman yang aneh). waktu itu kami hanya bisa ketawa cekikikan, belum terpikir bahwa pak iskandar memang seorang guru bahasa inggris yang pintar dan sekaligus paman yang aneh.
muste adalah siswi tertua di kelas, kelahiran '88. eits, jangan salah sangka, dia pintar kok, gak pernah tinggal kelas, sumpah!!.. hehehe..

ulfiah rahmadhani
si bureng (dulu. skarang, nda taumi. hehe..). slalu duduk di depan. slalu naik ke papan kerjakan tugas matematika, fisika, bahasa arab, de el el. selalu angkat tangan berusaha menjawab pertanyaan sejarah, geografi, fiqih, de el el. selalu mengundang decak kagum kami ketika berhasil menjawab pertanyaan dengan singkat dan tepat. selalu mengutamakan profesionalitas dalam menjadi seorang "siswa" di kelas, termasuk kepada kekasih hatinya waktu itu yang juga sekelas dengan kami. mungkin itu yang memotivasi dirinya untuk belajar dan menjadi juara kelas, mengalahkan si do'i yang harus puas di ranking 2. sayangnya waktu itu penulis tidak punya pacar. huh..

andi tenriawaru
happy classmate. selalu ceria. tapi dia pintar, terutama dalam berdiskusi dan beretorika. tidak ada satupun yang bisa mengalahkannya beradu argumen, termasuk aku (kek tong pintar bemana ini penulis ka). yah, jiwanya memang ada dalam sebuah diskusi. cuma dia biasa nyeletuk tidak nyambung plus garing, trus langsung salah tingkah dan bertingkah manja seperti seorang anak kecil yang menyanyi di atas panggung, kemudian lupa lirik di tengah2 lagunya, sambil kebingungan, sambil mencari-cari ibunya, lalu dengan segudang rasa malu berkata, "ihh, nda kutaukiiii...". huh.. anak yang aneh..

eh, satu lagi, dia musuh bebuyutan pak japar karena tidak pandai berhitung.

riska arisandi
dipanggil khieka. bukan "dipanggil" sebenarnya, tapi dia yang nyuruh2 orang supaya panggil dia khieka. tapi masih banyak yang panggil dia riska. bahkan om-nya muste kalo ngabsen lebih suka menyebut nama belakangnya yang juga nama bapaknya. mungkin bapaknya riska sama om-nya muste dulu teman sekolah. ahaha..
hhmmm.. dia pintar; cerdas; open minded; cantik; manis; imut-imut, tapi kalo dengar cerewetnya; suara bombastisnya; sama bahasa makassarnya, minta ampun dah. seperti remaja kebanyakan, dia juga suka gosip. apalagi kalo udah ketemu sama teman2 se-genknya, lina, rahmiah, mufti, dan mukhlis (nah lho). 
satu lagi, kalo udah mau pulang musti nyari penulis dulu, abis cewek manis ini takut digodain sama kawanan supir angkot, sekaligus gak tahan jauh2 dari penulis. ehm..ehm..*devillaugh.

ahmad sidiq yusuf razak
ini partner gue. tidak kalah cerewetnya dengan khieka (ini versi cowoknya). tidak kalah pacalla-nya dengan akbar. dan tidak kalah cerianya dengan mazten. dan pastinya tidak kalah tampannya dengan sang penulis. dia paling sering keluar masuk kelas unggulan. sempat masuk di kelas 2 semester awal, terus keluar di semester akhir, lalu masuk lagi di kelas 3 semester awal, lalu keluar lagi di semester akhir. ibunda-nya guru kami, mengajar mata pelajaran sejarah kebudayaan islam. *kangen ummiiii..
pecinta wanita sejati. di sekolah pernah terlibat hubungan spesial dengan 3 wanita di 3 kelas berbeda, padahal  masih smp lho. playboy abiss ni anak. ckckck..
bisa dibilang, dia "asli temen" buat penulis. sorry, is not personally, but overall exactly. tidak pernah lupa teman. susah sama susah, senang sama senang. masih ingat waktu itu ada lomba pmr di sekolah laen, trus pesertanya (termasuk penulis dan sidiq), harus datang lebih pagi, jam 6, buat persiapan lomba. kebetulan penulis emang belum sempat sarapan. tiba2 si boy ini datang, bawa satu bungkus energen sereal sama air hangat. dia nawarin, tapi penulis nolak, karena itu kan cuman satu bungkus, tidak cukup buat kami berdua. tapi dia terus maksain, gak mau nyeduh kalo penulis juga gak ikut minum. akhirnya penulis minum, dan rasanya.. mmmm.. rasa persahabatan sejati ma meen. thanks, boy. *twothumbsup

terakhir, si penulis
muhammad chaerul
pintar; cakep; ganteng; cerdas; rajin sholat; suka menabung, *nah lho. mungkin terlalu objektif kalo penulis mendeskripsikan sendiri dirinya. tapi kurang lengkap rasanya kalo satu personel uniquely seven ini tidak dideskripsikan. okelah..
di kelas, saya biasa dipanggil chaerul, cerul, atau yuyun. yang terakhir itu nama panggilan di rumah. teman2 lebih pilih nama rumahku karena lebih mudah untuk disebut. dan itu juga membuat saya lebih merasa nyaman berada diantara mereka. *loveuall,guys
dulu saya dikenal sebagai siswa yang pintar dalam pelajaran bahasa inggris dan komputer. mereka semua sudah pernah saya kasih contekan (sombong kaali bah.. hahaa..). 
hmm..apa lagi di'??
ah, sudahmi deh. keknya hanya itu yang saya ingat dari diri saya sendiri. (penulis aneh)

back to the topic,
dari 40 teman kelas kami waktu itu, setelah membuat beberapa perjanjian dan pengumuman melalui sebuah jejaring sosial, hanya kami ber-tujuh yang bisa datang (teman2 lain, maap yah..tapi kami juga rindu kalian. :)). pertemuan kecil itu diawali di sekolah kami dulu, tepat di depan kelas kami, kelas unggulan.

rencana perjalanan ke bantimurung bukanlah inti dari acara kami, tapi pertemuan dan kebersamaan itulah yang menjadi acara inti sekaligus acara puncak. tidak peduli sesingkat apa kebersamaan kami kali ini. tidak peduli sesederhana apa perayaan pertemuan kami kali ini. tidak peduli.. (apa lagi bagus..). yang penting kami ketemu.


maaf teman, tulisan ini baru di posting hari ini. tapi asal kalian tahu, tulisan ini sudah ada sesaat setelah pertemuan kita beberapa bulan yang lalu. kebersamaan waktu itu menginspirasiku. persahabatan ini mengilhamiku. dan kalian membangkitkan semangatku. maaf juga, kisah kita kali ini hanya bisa kutuang dalam sebuah blog memori sederhana, dengan cerita sederhana, dengan tampilan dan tulisan sederhana. tapi satu yang pasti, bersahabat dengan kalian tidak sesederhana itu..


to be countinued..

24 Jan 2011

desperado..

hari yang ''complicated'' banget..

i'm desperate..

blank..

speechless..

perasaan saya diuji, emosi saya diuji, kesabaran saya diuji, persahabatan saya diuji, dan harga diri saya diuji..

ya Tuhan,
hamba memohon pertolonganMu..
aamiin..

22 Jan 2011

hujan pun menangis..


"dunia.. oh, dunia.."
"hujan pun menangis.."
"cintaku ditelan dunia.."

"langit.. oh, langit.."
"hatiku teriris.."
"cinta matiku tlah pergi.."

ini bukan puisi lho, tapi sepenggal lirik lagu dari om anang. judulnya, hujan pun menangis. akhir2 ini saya memang lagi suka sama ni lagu (anak penyanyinya juga. ahaha). melow ya. melow banget. kasian si om. tapi saya gak lagi melow lho. just like to listen it, sumpah!

di makassar memang lagi musim hujan. hujan deras malahan. mungkin karena faktor cuaca ini yang membuat saya lagi suka dengan lagu si om, terutama kalo pas lagi hujan derasnya, biar ane "triak2 nge-jrengg2 gitar salah bener asal maen", toh gak ada yang terganggu. gak ada yang dengar. lebih besar suara hujannya daripada mengangisnya. ahahaha..

trus yang jadi masalah,
nanti kalau kemarau lagunya bagaimana yah???

18 Jan 2011

andaikan semua bisa lebih mudah..

tidak terasa sudah 5 semester aku menyandang status mahasiswa. Aku suka jadi mahasiswa. Aku suka kuliah. Aku suka kampus ini. Aku suka teman-teman kampusku (lawan jenis, pastinya). Aku suka makanan kantin kampusku. Aku suka semuanya.

Tetapi ada 1 hal yang aku tidak suka..

..urus KRS..

Ya, urus KRS. Aku tidak (begitu) suka dengan kegiatan ''belanja'' mata kuliah itu. Aku tidak suka berdiri berdesak-desakan di bank membayar SPP. Aku tidak suka berurusan dengan birokrasi kampus. Aku tidak suka bapak yang duduk di meja tempat pengumpulan berkas yang sering tidak adil (pada pria tentunya). Aku tidak suka harus berhadapan mendengar ceramah PA yang kelamaan sebelum menandatangani KRSku (tanda tangan aja kok susah amat, kelamaan). Aku tidak suka belajar terpisah dengan teman-teman andalanku di kelas mata kuliah yang baru.

Huuhh..
Andai saja semua bisa lebih mudah. Semudah aku menulis posting-an ini.

13 Jan 2011

kamu serius??

"Kenapa dulu gak masuk kedokteran, Di??"
"Emang gue bisa?? Dulu kan gue dapet kelas IPS di SMA. Hapalin satu torso aja gak kuat. Hehee..''
''Kamu pasti bisa. Emang kamu pinter kok. Dari waktu smp dulu, aku tahu kalo kamu itu orangnya pinter, cepet belajarnya.''
''Ah, loe bisa aja, Rin.. Emang bisa, dari ekonomi loncat ke kedokteran? Gimana ya titelnya? Ahaha..''
''Bisa kok. Jadi nanti kamu dokternya, trus aku perawatnya. Hehee..'', senyum manisnya terbayang melintas di depan mata Adi.
''Iya juga ya. Enakan loe dong, udah hampir dapet gelar S1 Keperawatan. Nah gue, dapet S.E. aja masih lama..'', Adi tahu dia bisa, demi Rina. Dan Rina mencoba menyemangati.
''Kamu ambil S2 di kedokteran aja. Trus kalo udah jadi dokter, boleh deh lamar aku.. Hehee..''
Adi terkejut melihat isi pesan singkat dari Rina, gadis yang dulu sempat mengisi khayalan Adi sewaktu SMP dari kelas 2 sampai kelas 3 semester awal.
Adi tertegun. Ia bingung, memikirkan isi balasan pesan singkat yang akan Ia kirimkan ke Rina.
Dalam hati Ia bergumam,
''Loe serius, Rin?''